KORUPTOR dan KETAKUTAN BERLAPIS

ilustrasi

Puisi Esai Renungan Akhir Tahun

Karya: Eko Windarto 

Koruptor, sosok dalam bayang ketakutan

Hidupnya terperangkap dalam paradoks sunyi

Takut pada hidup yang menuntut kejujuran

Juga takut pada mati tak bisa dibeli

Dia takut bersaing di medan jujur

Tak sanggup bertarung dengan kerja keras

Rapuh di hadapan merit yang tulus

Tidak percaya pada kemampuan yang sebenarnya

Maka ia memilih jalan pintas

Mengubah kuasa menjadi tameng

Menyulap jabatan menjadi alat

Menghalalkan uang sebagai pembenar

Namun, dalam gemuruh hati, ada ketakutan lain

Takut mati tanpa membawa harta

Takut pada bisu kebenaran abadi

Yang tak bisa dibungkam oleh saldo di rekening

Korupsi bukan lahir dari nyali

Melainkan dari kegelisahan dan takut kalah

Takut menghadapi diri sendiri yang lemah

Terperangkap dalam ironi dunia fana

Dia bukan licik yang cerdas

Melainkan naif dalam tipu daya,l

Percaya bahwa nurani bisa dikhianati

Bahwa hukum bisa diatur sesuka hati

Tapi sejarah berbicara tanpa dusta

Kuasa berlalu, uang berpindah tangan

Nama baik terkikis oleh waktu 

Sementara catatan moral abadi menunggu dalam sunyi

Korupsi bukan hanya dosa bangsa

Tapi juga pengakuan akan kegagalan diri

Ketidakmampuan menerima kalah dan batas

Bahwa jalan pintas tak pernah mengantarkan kemenangan

Jadi, koruptor bukan pahlawan keberanian

Melainkan pecundang dalam ketakutan

Takut bersaing, takut kehilangan

Dan akhirnya takut menatap cermin 

Di akhir tahun yang sepi dan panjang

Renungkanlah makna kejujuran dan harga diri

Karena hidup dan mati adalah panggilan suci

Yang hanya bisa dijawab dengan keberanian dan cinta sejati

Batu, 28122025

Catatan:

Dramatisasi puisi esai dari opini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PjS Kades Puncak Jeringo Tegaskan Dana Desa untuk Pembangunan, Bukan untuk Korupsi

Melampaui Kanvas: Bagaimana Anang Prasetyo Membuka Pintu Jiwa Melalui Seni

Program Makan Bergizi Gratis Meluncur di Kabupaten Malang