Struktualisme Jean Piaget: Perspektif dari Sudut Pandang Genetik Taine dan Goldmann


Oleh: Eko Windarto 

Strukturalisme Jean Piaget adalah teori perkembangan kognitif yang menguraikan proses berpikir seorang individu dari segi bagaimana strukturnya berkembang. Teori Piaget berfokus pada perkembangan kognitif anak-anak dari usia dini hingga menjelang remaja, melalui pengamatan pada bagaimana mereka berpikir, bereaksi terhadap lingkungan, dan menyelesaikan masalah. Meskipun teori Piaget telah banyak dipelajari dan diaplikasikan dalam pendidikan, terdapat beberapa kritik dan pendekatan alternatif. Dalam esai ini, akan diuraikan pandangan genetik Taine dan Goldmann terhadap strukturalisme Jean Piaget.

Taine mengemukakan pendekatan genetik tentang bagaimana lingkungan dapat membentuk kepribadian dan pikiran seseorang. Menurutnya, seorang individu akan berkembang melalui fase yang saling berkaitan dan berinteraksi dalam perkembangan kognitifnya. Taine berpandangan bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam mempengaruhi pembentukan pemikiran seorang individu. Oleh karena itu, bagaimana seseorang berpikir akan sangat tergantung pada lingkungan yang mempengaruhi serta keadaan dan kondisi seseorang tersebut secara umum. Pandangan ini berbeda dengan Piaget yang lebih menekankan pada struktur kognitif anak-anak tanpa memperhatikan pengaruh lingkungan.

Goldmann melihat strukturalisme Jean Piaget sebagai suatu teori epistemologi. Ia menyatakan bahwa teori ini terlalu terbatas dalam memandang manusia sebagai suatu pihak yang berada pada sisi objektif, tanpa memperhatikan faktor subjektif atau sosial dalam proses pembentukannya. Goldmann menekankan bahwa perkembangan struktur kognitif seseorang tidaklah bersifat individual, tetapi sangat terkait dengan lingkungan dan budaya tempat individu tersebut berasal. Hal ini menunjukkan bahwa strukturalisme Jean Piaget hanya memberikan pandangan terhadap bagaimana satu individu memandang atau mengamati suatu objek atau situasi, tanpa memperhatikan perbedaan pandangan yang timbul dari faktor sosial budaya.

Hubungan Taine dan Goldmann dengan Piaget Pendekatan yang diambil oleh Taine dan Goldmann terhadap strukturalisme Jean Piaget menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan dan budaya tempat individu tersebut berasal sangatlah penting dalam membentuk struktur kognitif individu. Namun, pendekatan ini jelas berbeda dengan ketertarikan Piaget pada perkembangan mental dan bagaimana manusia melalui tahap-tahap pembelajaran dari tingkat abstraksi yang cukup sederhana hingga tingkat yang lebih tinggi. Bagaimanapun, walaupun memiliki pandangan yang berbeda, kedua pandangan genetik ini tidak sepenuhnya membantah atau menolak teori strukturalisme Piaget, namun justru menekankan pentingnya faktor lingkungan dan budaya yang membentuk pemikiran anak-anak.

Strukturalisme Jean Piaget menjadi salah satu teori yang paling berpengaruh dalam ilmu perkembangan manusia dan pendidikan. Namun, pandangan genetik Taine dan Goldmann menunjukkan bahwa strukturalisme Jean Piaget tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya pandangan yang benar tentang perkembangan kognitif. Strukturalisme Jean Piaget dapat menjadi dasar dalam memahami bagaimana individu berkembang, tetapi penting untuk memperhatikan peran lingkungan dan budaya dalam pengembangan struktur kognitif. Pandangan genetik ini dapat digunakan untuk memperkaya atau melengkapi pemahaman kita tentang strukturalisme Jean Piaget serta membantu menciptakan program dan pembelajaran yang lebih memperhatikan lingkungan dan budaya dalam proses belajar anak-anak.

Pendekatan Taine dan Piaget terhadap perkembangan kognitif memiliki beberapa perbedaan, di antaranya:

Peran Lingkungan Taine dan Piaget memiliki pandangan yang berbeda terkait peran lingkungan dalam perkembangan kognitif. Taine berpandangan bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam mempengaruhi pembentukan pemikiran seorang individu, sementara Piaget lebih menekankan pada struktur kognitif anak-anak tanpa terlalu memperhatikan pengaruh lingkungan.

Konsep Perkembangan Kognitif Taine dan Piaget juga berbeda dalam konsep perkembangan kognitif. Taine memandang bahwa perkembangan kognitif seseorang berlangsung melalui fase-fase yang saling berinteraksi secara berkaitan dalam setiap tahap perkembangan anak-anak. Sementara itu, Piaget menekankan bahwa perkembangan kognitif anak-anak berlangsung melalui tahap-tahap tertentu yang mengalami peningkatan dalam hal abstraksi dan kompleksitas struktur kognitif.

Faktor Subjektivitas Goldmann, salah satu tokoh pendekatan genetik dalam filsafat sejarah yang pastinya juga mempengaruhi pandangan Taine, menekankan pentingnya faktor subjektivitas dalam perkembangan kognitif. Menurutnya, struktur kognitif seseorang tidaklah bersifat individual, tetapi sangat terkait dengan lingkungan dan budaya tempat individu tersebut berasal. Sedangkan, Piaget cenderung memandang manusia sebagain objek yang berpikir dari sudut pandang obyektif tanpa memperhatikan faktor sosial budaya.

Aspek Universalitas Perbedaan lain antara Taine dan Piaget juga terletak pada aspek universalitas dalam perkembangan kognitif. Taine menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang ditentukan oleh lingkungan tempat individu tersebut berasal, sedangkan Piaget menekankan bahwa perkembangan kognitif manusia bersifat universal dan dapat ditemukan di berbagai tempat.

Taine dan Piaget memiliki perbedaan dalam pandangan mereka tentang perkembangan kognitif, terutama dalam mengenai peran lingkungan dan struktur kognitif anak-anak. Namun, keduanya memiliki kontribusi penting dalam perkembangan lapangan ilmu perkembangan manusia dan pendidikan, serta dapat saling melengkapi dan memperkaya pemahaman kita tentang perkembangan kognitif manusia.

Mengembangkan Pandangan Tiane, Piaget, dan Goldman Untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak

Anak-anak memiliki berbagai cara belajar dan hal ini harus diperhatikan oleh orang tua dan pendidik agar mereka dapat memaksimalkan potensi anak. Teori kognitif Piaget mengatakan bahwa anak-anak menyerap pengetahuan melalui pengalaman di dunia nyata dan dengan waktu anak-anak akan memahami konsep abstrak secara alami. Teori Tiane mengatakan bahwa identitas budaya sangat mempengaruhi cara seseorang belajar dan berkembang. Sementara itu, teori Goldman menekankan pada pentingnya emosionalitas dalam pembelajaran dan bagaimana emosi dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak mempelajari dan menganalisis informasi.

Dalam pembelajaran terbaik untuk meningkatkan kecerdasan anak, kita perlu mengintegrasikan ketiga pandangan teori ini dan mengembangkannya menjadi sebuah model pembelajaran yang holistik. Kami harus memperhatikan bagaimana setiap anak belajar dan berinteraksi di dunia yang dihadapi mereka. Orang tua dan pendidik harus mengembangkan cara belajar yang intuitif dan bersifat individu.

Mengembangkan pandangan Tiane, Piaget, dan Goldman dapat membantu kita untuk menemukan cara belajar terbaik untuk setiap anak. Dengan memperlakukan anak sebagai individu dan mengakui berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan, kita dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik dan efektif. Kami harus mengembangkan model pembelajaran yang memperhatikan bagaimana budaya, emosi, dan lingkungan mempengaruhi cara anak-anak belajar.

Ada beberapa strategi yang dapat kita gunakan dalam membantu anak-anak belajar. Salah satunya adalah memanfaatkan pengalaman nyata sebagai cara untuk belajar konsep-konsep abstrak yang sulit. Kita dapat membantu mengembangkan pemahaman anak tentang dunia nyata dengan memanfaatkan keterampilan memahami dan menginterpretasikan lingkungan sekitar. Selain itu, kita juga harus memperhatikan cara anak-anak belajar dalam konteks budaya dan mengakui bahwa setiap individu memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Selain itu, kita dapat memanfaatkan kemampuan emotional untuk memperkuat pemahaman anak-anak tentang dunia mereka. Kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memfasilitasi pemahaman emosional anak-anak. Cara ini dapat memberikan pengaruh positif pada pembelajaran anak-anak dan membantu mereka mengatasi masalah yang sulit dalam proses belajar.

Dengan memperhatikan pandangan Tiane, Piaget, dan Goldman, kita dapat mengembangkan model pembelajaran terbaik untuk meningkatkan kecerdasan anak. Menggunakan ketiga teori ini memberikan pandangan yang holistik dan dapat membantu dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif bagi anak-anak. Orang tua dan pendidik harus memperhatikan anak sebagai individu dan memperhatikan berbagai cara belajar sepanjang masa pembelajaran. Dengan cara ini, kita dapat membantu anak-anak mencapai potensi maksimal mereka.

Sekar Putih, 18. 01. 2024



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Makan Bergizi Gratis Meluncur di Kabupaten Malang

Diduga Gelapkan Uang, Developer Perumahan di Kota Batu Dilaporkan User ke Polisi

Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Wisata Lembah Dali Adakan Senam Bersama dan Lomba Senam Pica-PicaOleh: Eko Windarto