Tips Menangani Heat Stress pada Pekerja Lapangan

sumber gambar detik.com


Oleh: Eko Windarto 

Heat Stress atau stres akibat panas sering terjadi pada para pekerja lapangan yang sering langsung terkena panas matahari dan menjadi penyebab utama kelelahan dan dehidrasi yang sering terjadi ketika sedang bekerja di outdoor. 

Saat melakukan pekerjaan yang membutuhkan paparan panas yang berlebihan, orang dapat mengalami heat stress atau stres akibat panas. Heat stress tidak hanya menyebabkan kelelahan dan dehidrasi, tetapi juga dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Pekerja yang terpapar panas yang berkepanjangan dan tidak memperhatikan tanda-tanda awal heat stress dapat menderita kerusakan organ dan bahkan kematian.

Tanda-tanda awal dari heat stress meliputi:

Peningkatan suhu tubuh

Jika suhu badan Anda naik menjadi 38°C atau lebih tinggi, hal ini dapat menjadi tanda-tanda awal dari heat stress.

Keringat berlebih

Jika Anda merasa berkeringat lebih dari biasanya, ini mungkin menunjukkan bahwa Anda mulai mengalami heat stress.

Dehidrasi
 
Jika Anda merasa haus atau mulut Anda terasa kering, ini bisa menjadi tanda dehidrasi, yang dapat terjadi ketika Anda mengalami heat stress.

Kehilangan konsentrasi atau koordinasi yang buruk
 
Jika Anda merasa sulit untuk berpikir dengan jelas atau menjaga keseimbangan, hal ini bisa menunjukkan bahwa Anda mengalami heat stress.

Jika Anda mulai merasakan tanda-tanda awal dari heat stress, segera berhenti bekerja dan cari tempat yang lebih sejuk dan terpapar panas lebih sedikit. Pastikan Anda mengonsumsi cairan minuman yang cukup untuk menghidrasi tubuh dan memulihkan kadar garam dan elektrolit yang hilang selama berkeringat. Jika gejalanya memburuk atau tidak hilang setelah beberapa jam beristirahat dan minum, segera cari pertolongan medis.

Dikutip dari laman NIOSH, paparan panas di tempat kerja dapat mengakibatkan cedera, penyakit, penurunan produktivitas, dan kematian. Untuk mengatasi bahaya ini, Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) telah mengevaluasi data ilmiah tentang tekanan panas dan lingkungan panas dan telah memperbarui kriteria untuk standar yang direkomendasikan: Paparan Pekerjaan pada Lingkungan Panas .

Penyebab Heat Stress

Suhu Lingkungan yang Tinggi Suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan tubuh manusia untuk memperlambat proses pendinginan karena keringat tidak bisa menguap dengan mudah.

Kelembaban 

Kelembaban mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas melalui keringat. Tingkat kelembapan yang tinggi akan membuat udara terasa semakin panas dan meningkatkan risiko heat stress.

Radiasi Matahari 

Radiasi matahari merupakan faktor yang dapat meningkatkan suhu udara lingkungan. Pekerja yang bekerja di bawah sinar matahari langsung akan lebih rentan terhadap heat stress.

Aktivitas Fisik Berat 

Aktivitas fisik berat pada suhu tinggi dapat menghasilkan panas tambahan dan memberikan beban tambahan pada sistem kardiovaskular dan pernapasan.

Pakaian yang Tidak Sesuai

Pakaian yang terlalu tebal atau ketat dapat menghambat proses pendinginan tubuh dan meningkatkan risiko heat stress.

Gejala Heat Stress

Mual dan Pusing

Kelelahan yang berlebihan

Kesulitan bernapas

Kram pada otot

Kulit kemerahan atau terasa panas

Munculnya ruam pada kulit

Cara Meminimalkan Heat Stress

Pemantauan Suhu Lingkungan

Controlling suhu ruangan dan kontrol kelembapan merupakan metode yang paling penting untuk meminimalkan risiko heat stress.

Pengaturan Jadwal Kerja

Membagi waktu kerja menjadi dua bagian dan istirahat selama beberapa menit antara waktu kerja dapat membantu menjaga agar tubuh tidak kepanasan.

Istirahat Secara Teratur

Meningkatkan istirahat di saat-saat yang lebih panas, meningkatkan jumlah istirahat, dan mengurangi durasi pekerjaan juga dapat mengurangi risiko heat stress.

Pakaian yang Sesuai 

Memakai pakaian yang sesuai seperti pakaian yang ringan, longgar, dan terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat untuk membantu mencegah heat stress.

Mengkonsumsi Cairan yang Cukup 

Mengkonsumsi cairan yang cukup dapat membantu menjaga agar tubuh tetap terhidrasi, dan dapat mencegah terjadinya heat stress.

Pertolongan Pertama pada Heat Stress

Pindahkan orang yang menderita heat stress ke tempat yang lebih dingin dan segera berikan cairan untuk menghidrasi tubuh yang telah kekurangan cairan.

Berikan Cairan Elektrolit 

Cairan elektrolit seperti minuman isotonik atau air kelapa dapat membantu mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Kurangi Pakaian yang Dikenakan

Jika tubuh terlalu panas, kurangi pakaian yang dikenakan untuk membantu tubuh meredakan panas.

Lakukan Pendinginan Tubuh

Mandi air dingin atau kompres menggunakan air dingin juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh.

Kesimpulan

Heat stress dapat terjadi pada siapa saja, terutama pada pekerja lapangan yang bekerja di bawah paparan matahari. Gejala heat stress dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, pencegahan dan tindakan pertolongan pertama yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi heat stress. Para pekerja harus memperhatikan keadaan lingkungan sekitar mereka saat bekerja dan menyesuaikan jadwal pekerjaan untuk menghindari risiko heat stress.

Sekar Putih, 292024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Makan Bergizi Gratis Meluncur di Kabupaten Malang

Diduga Gelapkan Uang, Developer Perumahan di Kota Batu Dilaporkan User ke Polisi

Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Wisata Lembah Dali Adakan Senam Bersama dan Lomba Senam Pica-PicaOleh: Eko Windarto