BPBD Lombok Timur dan Pemerintah Desa Puncak Jeringo Gelar Pelatihan Tanggap Darurat untuk Perkuat Kesiapsiagaan Masyarakat
Puncak Jeringo, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Puncak Jeringo sukses menggelar pelatihan tanggap darurat bencana bagi anggota Taruna Siaga Bencana Desa (TSBD).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu (13-15/10), di aula Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lombok Timur, Rusman S.Pd., MM, membuka acara secara resmi dan menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di wilayah yang tergolong rawan bencana seperti Lombok Timur.
“Kesiapan masyarakat desa merupakan kunci utama dalam mitigasi bencana. Setiap individu harus memiliki kemampuan tanggap darurat agar bisa berperan aktif sebagai garda terdepan dalam menyelamatkan diri dan lingkungan,” ujarnya.
Sebanyak 30 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda karang taruna, tokoh perempuan, dan tokoh masyarakat dusun, mengikuti pelatihan ini. Mereka adalah ujung tombak relawan di tingkat desa yang siap diandalkan dalam penanggulangan bencana.
Pj Kepala Desa Puncak Jeringo, Mulyadi, menyampaikan apresiasinya kepada BPBD atas pendampingan dan perhatian yang diberikan.
Ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa yang memiliki kondisi geografis rawan bencana.
“Desa Puncak Jeringo, dengan ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut, menghadapi berbagai potensi ancaman seperti tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, kebakaran, dan gempa bumi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan tidak boleh diabaikan,” jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari pertama diisi dengan materi manajemen bencana, kajian risiko, perencanaan evakuasi, dan penyusunan protokol penanggulangan bencana (RENKON).
Materi disampaikan secara komprehensif oleh narasumber BPBD yang berpengalaman dalam bidang kebencanaan. Peserta aktif terlibat dalam diskusi guna memahami langkah-langkah praktis penanganan bencana.
Pada hari terakhir, peserta mengikuti simulasi penanggulangan bencana yang melibatkan praktik langsung teknik evakuasi, penyelamatan korban, serta koordinasi operasional di lapangan. Simulasi ini bertujuan melatih kerja sama dan kesiapan anggota TSBD agar siap diterjunkan sewaktu-waktu saat terjadi bencana.
Tidak kalah penting, peserta juga mendapatkan pelatihan komunikasi radio dari Ketua ORARI Lokal Lombok Timur.
Pelatihan ini dipandang sangat vital agar anggota TSBD dapat mengoperasikan alat komunikasi radio dengan baik dan mengirimkan informasi darurat secara cepat dan akurat, terutama ketika jaringan seluler terganggu akibat bencana.
Ketua TSBD Desa Puncak Jeringo, Sujan, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelatihan tersebut.
“Ini adalah pembekalan paling lengkap yang pernah kami ikuti sejak kami terbentuk. Kami berharap ilmu dan keterampilan yang didapatkan dapat meningkatkan kesiapan kami dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana,” katanya.
Menutup kegiatan, Pj Kepala Desa Mulyadi memberi pesan agar pelatihan ini tidak sekadar seremoni, namun hasilnya dapat diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
Ia juga berjanji untuk terus menjalin sinergi dengan BPBD Lombok Timur guna membangun Desa Puncak Jeringo sebagai desa tangguh bencana yang mandiri dan berdaya.
Pelatihan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat desa dalam memperkuat sistem mitigasi bencana berbasis komunitas.
Diharapkan upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi desa lain di wilayah Lombok Timur dalam membangun kesiapsiagaan yang berkelanjutan dan efektif.
Penulis: Jim
Editor: Eko Windarto
Komentar
Posting Komentar