Jurnalis Kota Batu Jadi Korban Penipuan Beli HP di Marketplace Facebook

BATU – Nasib naas menimpa Eko Sabdianto, seorang jurnalis di Kota Batu, saat hendak membeli handphone Samsung Galaxy Tab A9 melalui platform marketplace Facebook. Setelah mentransfer uang sebesar Rp 650.000, nomor WhatsApp (WA) Eko justru diblokir oleh penjual yang diduga penipu.

Nomor WhatsApp pelaku dengan nomor 083841122009 tidak bisa dihubungi dan tidak menjawab panggilan telepon berulang kali. Sementara itu, Eko juga sudah memblokir nomor tersebut sebagai langkah antisipasi.

Dian, sapaan akrab Eko Sabdianto, bersama dua rekannya sesama jurnalis, Agus Adianto dan Zulkifli, langsung melaporkan kejadian ini ke SPKT Polsek Batu untuk ditindaklanjuti secara hukum.

Dalam keterangannya kepada awak media pada Selasa (28/10/2025), Dian menceritakan kronologis kejadian. 

Awalnya, ia bertransaksi melalui WhatsApp dengan akun atas nama “Cak Mul” setelah melihat tawaran di marketplace Facebook. 

Pelaku mengaku sedang terlilit hutang dan membutuhkan uang untuk berobat anak yang sedang sakit.

“Saya awalnya tidak tertarik membeli, tapi karena kasihan dan ingin membantu, saya akhirnya setuju mentransfer uang. Namun, setelah transfer, semua percakapan pelaku dengan saya tiba-tiba dihapus, hanya tersisa pesan dari saya sendiri,” ungkap Dian dengan nada kecewa.

Dian pasrah atas kejadian yang menimpanya dan menyerahkan masalah ini sepenuhnya ke pihak kepolisian. 

Ia berharap pelaku segera tertangkap untuk memberikan efek jera dan mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat bertransaksi online.

“Semoga pelaku segera tertangkap dan tidak sampai menimpa korban lain. Cukup saya saja yang menjadi korban,” tambah Dian.

Lebih lanjut, Dian mengingatkan agar masyarakat waspada dan mengutamakan transaksi secara COD (Cash on Delivery) untuk menghindari penipuan semacam ini, terutama di platform marketplace yang belum terjamin keamanannya.

Dian juga menjelaskan modus operandi yang digunakan pelaku, yaitu meminta pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirimkan barang. Setelah transfer, barang tidak kunjung dikirim dan komunikasi dengan penjual pun terputus.

“Saya sudah mencoba menghubungi pihak marketplace untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” tuturnya.

Sebagai penutup, Dian berpesan agar masyarakat lebih selektif memilih penjual dengan reputasi terpercaya demi menghindari penipuan. “Pastikan transaksi dengan penjual yang memiliki reputasi baik agar tidak tertipu seperti saya,” pungkas Dian.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi para pengguna platform jual beli online untuk selalu waspada dan memastikan keamanan dalam setiap transaksi.

Penulis: Win

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PjS Kades Puncak Jeringo Tegaskan Dana Desa untuk Pembangunan, Bukan untuk Korupsi

Program Makan Bergizi Gratis Meluncur di Kabupaten Malang

YUA dan OK-OCE Dorong Evaluasi Kinerja Sekda Kota Batu