Santri dan Sastra: Lagu Kalimat Suci
Karya: Eko Windarto
Di pondok pesantren yang suci
Santri menari dengan jiwa yang bebas sejati
Mengiringi langkah negeri
Dengan doa dan ilmu yang terpatri
Kitab-kitab kuning menjadi panduan
Sastra menjadi nafas dan acuan
Ayat-ayat suci menjadi inspirasi
Puisi-puisi indah menjadi ekspresi
KH D. Zawawi Imron, Celurit Emas dari Madura
Menggores sajak merdu menembus jendela dunia
Gus Mus dengan diksi tajam nan jenaka
Menghidupkan jiwa dalam bait yang tertawa
Cak Nun, penutur shalawat dan puisi
Menjembatani langit dengan bumi
Menorehkan budaya dalam harmoni
Di pesantren, suara sastra bernaung abadi
Acep Zamzam Noor, pujangga Tasikmalaya
Berkilau dalam lembayung pesantren dan budaya
Ayah Rais Aam, pelita khazanah
Warisan ilmu dan cinta bangsa
Jamal D Rahman dan Ahmad Fuadi
Generasi muda berapi
Mereka menganyam cerita menghidupkan makna
Dalam dunia sastra, santri tetap berbicara
Santri bukan hanya kata Arab yang lirih
Ia bersuara dari bahasa Sanskerta
Sastri: si pembelajar kalimat suci
Yang menulis indah dunia ini
Pesantren tempat jiwa berlabuh
Sastra menjadi nafas dan lendir
Melintasi zaman dan ruang
Mengalir dalam jiwa santri yang abadi
Dalam setiap baris dan bait yang kita baca
Ada denyut pesantren yang tak punah
Sastra dan santri sejatinya satu
Dalam kalimat suci, mereka bernyanyi
Batu, 21102025
Komentar
Posting Komentar