Seni Kaligrafi: Al-Qur’an dan Inspirasi Alam dalam Karya Gusbandi Harioto
Menurut perupa Gusbandi Harioto, setiap karya yang ia ciptakan bersumber dari fondasi dan inspirasi abadi Al-Qur’an.
“Bagai sungai yang mengalir jernih di lembah hati, ayat-ayat suci membasahi setiap retakan jiwa, menghangatkan gairah dalam goresan kuas dan denting warna. Baik makna yang terkandung maupun visualisasi yang terukir, kalam Ilahi mengalir sebagai nyawa dari setiap lukisan saya,” ungkap Gusbandi saat ditemui di Graha Pancasila, Kota Batu, Senin, 27/10/2025.
Kini, karya kaligrafi Gusbandi bukan sekadar lukisan biasa, melainkan hasil kontemplasi mendalam—dialog batin nan khidmat kala ia berdialog dengan Al-Qur’an.
Setiap lekuk huruf, tiap garis melengkung, bagaikan ranting pohon yang menari tertiup angin, menggambarkan kepasrahan dan penghayatan tulus pada kalam Ilahi.
Di sisi lain, Gusbandi berharap nilai-nilai Islam sejati menjadi penyeimbang sekaligus napas baru di tengah keindahan dan pesona kota wisata Batu yang kian berkembang.
“Laksana mentari pagi yang menyingkap kabut, seni dan spiritualitas berjalan beriringan, saling menguatkan, memupuk harmoni kota yang tumbuh subur di hamparan alam nan memukau,” ungkap sang perupa.
“Inilah jalan syiar kami,” lanjutnya. “Sebagai perupa, kami meyakini seni adalah bahasa hati paling tulus.”
Melalui karya-karyanya, Gusbandi dan rekan-rekannya menebarkan pesan luhur, menghidupkan makna dan keindahan Islam dalam setiap sapuan warna dan garis—bak bunga mekar di padang pasir, memberi harapan dan kesejukan kala waktu sedang terik membara.
“Seni menjadi medium dakwah lembut nan mendalam,” tuturnya penuh keyakinan.
Setiap karya lahir dari rahim keimanan dan kecintaan, mengalir sebagai doa tersirat di riak-riak danau kehidupan—menyentuh jiwa yang dahaga akan keindahan dan makna.
“Inilah seni yang tak hanya dinikmati mata, tetapi juga menggugah jiwa dan menginspirasi kehidupan,” ia menutup pernyataannya dengan penuh harap.
Penulis: Win
Komentar
Posting Komentar