Malang Siap Melangkah Menjadi Kota Metropolitan Prioritas


estetika senja di Kota Malang 

Predikat kota metropolitan kini kian mendekat untuk diraih oleh Malang. Setelah melewati proses panjang penuh kajian mendalam, Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) resmi menetapkan kota berjuluk Kota Apel ini sebagai satu dari empat daerah prioritas yang akan dinaikkan statusnya menjadi kota metropolitan.

Bersama Malang, tiga daerah lain yang turut masuk dalam daftar prioritas tersebut adalah Pekanbaru, Yogyakarta, dan Surakarta.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa penetapan ini adalah wujud dari pesatnya pertumbuhan penduduk dan geliat aktivitas ekonomi yang mengalir deras di kota ini.

Kini, Malang telah dihuni lebih dari satu juta jiwa, dengan sekitar 800 ribu di antaranya adalah mahasiswa dari berbagai penjuru Nusantara. 

Kehadiran mereka yang mengisi ruang-ruang kampus dan jalan-jalan kota membawa energi baru, mengubah wajah Malang dari sekadar kota pendidikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya yang hidup dan dinamis.

“Dengan jumlah penduduk sebesar ini, pembangunan tak bisa lagi berjalan dengan pola kota biasa,” ujar Wahyu bijak. “Pemerintah pusat menetapkan Malang sebagai kota metropolitan, agar kebijakan dapat digenggam lebih pas, menyesuaikan kerumitan kebutuhan yang ada.”

Predikat kota metropolitan membawa serta harapan dan peluang baru. Di dalamnya terkandung janji akan dukungan pendanaan pembangunan yang lebih besar dan masif dari pusat, khususnya lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Selama ini, dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih belum mampu merengkuh semua kebutuhan pembangunan yang terus membesar.

Beragam sektor vital siap mendapat perhatian khusus: penanganan kemacetan, sistem pengendalian banjir yang cerdas, pengelolaan sampah modern, hingga sistem transportasi dan drainase yang semakin tertata.

“Dengan status baru ini, kami berharap segala permasalahan perkotaan yang kompleks bisa segera terurai dengan lebih cepat dan terarah,” ujar Wahyu, yang akrab disapa Pak Mbois, dengan penuh keyakinan.

Langkah nyata telah disusun. Pemerintah daerah menjadwalkan pertemuan strategis dengan Kementerian PU untuk merumuskan lebih rinci pelaksanaan proyek-proyek unggulan. 

Pertemuan ini menjadi pijakan awal dalam menyusun peta jalan yang kelak akan mengantar Malang menjadi kota metropolitan berdaya saing dan berkelanjutan.

Menurut Wahyu, gelombang transformasi ini siap dimulai pada tahun depan. Proyek-proyek prioritas pun telah siap, seperti pembangunan saluran drainase yang memikat sejuta harap dan sistem pengolahan sampah modern yang ramah lingkungan.

“Pak Menteri PU telah menyampaikan bahwa proses peningkatan status ini akan mulai berjalan tahun depan, bersamaan dengan tiga daerah prioritas lain,” ujarnya penuh semangat.

Tak sekadar gelar administratif, penetapan ini adalah cermin kesiapan Malang menyongsong masa depan yang modern, tertata indah, dan memiliki daya saing tinggi dalam panggung nasional.

Malang bakal mengokohkan dirinya sebagai pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata bertaraf metropolitan.

Dengan semangat baru dan sinergi erat bersama pemerintah pusat, Malang berada dalam garis awal menapaki jalan besar sebagai kota metropolitan yang tidak hanya maju, namun juga lestari dalam mengukir masa depan. Sebuah metropolis juara yang merangkul perubahan dan menabur harapan bagi seluruh penjuru.

Masa depan Malang sedang menyapa dengan hangat, penuh janji dan peluang. Kini, saatnya berjalan tegap melangkah ke hadapan, menjemput mimpi besar menjadi kota metropolitan sejati.

Begitulah Malang, berdenyut dalam riak modernitas, menapaki setiap langkah dengan percaya diri dan penuh doa, mengukir cerita baru dalam babak perjalanan kota metropolitan Indonesia.

Penulis: Win

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PjS Kades Puncak Jeringo Tegaskan Dana Desa untuk Pembangunan, Bukan untuk Korupsi

Program Makan Bergizi Gratis Meluncur di Kabupaten Malang

YUA dan OK-OCE Dorong Evaluasi Kinerja Sekda Kota Batu