Kearifan Lokal: Pilar Penting untuk Menghadapi Bencana dan Menjaga Kehidupan


Oleh: Eko Windarto 

Dalam sebuah artikel berjudul Alam Takambang Jadi Guru: Kearifan Lokal sebagai Pilar Mitigasi Bencana, Mul Yono sebagai Putra Aceh menekankan betapa pentingnya nilai-nilai dan pengetahuan yang diwariskan oleh nenek moyang kita, atau yang disebut kearifan lokal, dalam menghadapi berbagai masalah, baik saat terjadi bencana maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Kearifan Lokal?

Kearifan lokal adalah pengetahuan dan kebiasaan yang berkembang turun-temurun dalam masyarakat yang berhubungan erat dengan alam dan kehidupan mereka sehari-hari. Contohnya adalah tradisi menanam tanaman obat keluarga, memanfaatkan tumbuhan herbal, serta nasihat dan petuah yang berasal dari pengalaman leluhur dalam menjaga alam dan mengatasi masalah.

Sayangnya, di zaman modern ini, banyak orang mulai melupakan hal-hal tersebut. Padahal, kearifan lokal bukan hanya budaya lama, melainkan sebuah solusi praktis dan alami yang bisa membantu kita mengurangi risiko bencana sekaligus menjaga kesehatan dan keseimbangan lingkungan.

Peran Kearifan Lokal dalam Mengurangi Dampak Bencana

Mitigasi bencana artinya usaha untuk meminimalkan kerusakan atau dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana alam, seperti banjir, longsor, atau kekeringan. Kearifan lokal bisa berperan penting di sini.

Misalnya, di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat adat menjaga hutan dengan sangat baik. Mereka tidak menebang pohon sembarangan, sehingga hutan tetap lestari dan dapat mencegah banjir dan tanah longsor. Contoh lainnya, sistem irigasi tradisional di Bali, yaitu Subak, membantu mengatur air sehingga tidak terjadi kekeringan sekaligus mengontrol ekosistem pertanian.
Selain itu, menanam tanaman herbal di pekarangan rumah tidak hanya berguna untuk pengobatan alami, tetapi juga menjaga kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan mikroorganisme di sekitar kita.

Mengapa Kearifan Lokal Perlu Dihidupkan Kembali?

Di era teknologi dan informasi yang serba cepat seperti sekarang, kita sering lupa bahwa solusi terbaik terkadang ada di lingkungan sekitar kita dan warisan budaya leluhur. Kearifan lokal juga ramah lingkungan dan efektif karena telah teruji turun-temurun sesuai kondisi daerah tertentu.

Menghidupkan kembali kearifan lokal artinya mengembalikan pentingnya pengetahuan tradisional agar dapat dipadukan dengan teknologi modern. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan cara yang lebih efektif, murah, dan berkelanjutan dalam menghadapi bencana dan menjaga kehidupan.

Contoh Nyata: Kearifan Lokal yang Berhasil

Masyarakat Baduy di Banten: Mereka tetap menjaga hutan dengan ketat tanpa penebangan liar. Hutan yang lestari ini bisa menjaga tanah dari longsor dan mencegah banjir besar.

Sistem Subak di Bali: Sistem irigasi ini membagi air dengan adil ke sawah-sawah dan menjaga keberlanjutan lingkungan dan pertanian.

Tanaman Herbal di Daerah Pedesaan: Seperti jahe, kunyit, dan daun sirih, tanaman ini menjadi obat tradisional yang mudah diakses sekaligus menjaga tanah dan ekosistem.

Langkah Nyata Menghidupkan Kearifan Lokal

Masukkan ke Pendidikan: Sekolah mulai dari tingkat dasar perlu mengajarkan budaya dan kebiasaan tradisional setempat, sehingga anak-anak mengenal dan menghargainya kembali.

Pelatihan dan Penyuluhan: Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat bisa mengadakan pelatihan cara menanam tanaman herbal, menjaga lingkungan ala tradisi, dan lainnya.

Dukung Komunitas Adat: Memberikan pengakuan resmi dan bantuan agar masyarakat adat bisa terus mempraktikkan kearifan mereka dengan baik dan berkelanjutan.

Kombinasikan dengan Ilmu Modern: Peneliti dan ahli bisa mengkaji kearifan lokal dan mengkombinasikannya dengan teknologi untuk solusi yang lebih baik.

Manfaatkan Media Digital: Sebarkan pengetahuan kearifan lokal lewat video, artikel, dan media sosial agar semakin banyak orang tahu dan mau ikut melestarikan.

Kenapa Kita Harus Peduli?

Kearifan lokal adalah cara hidup yang telah dibentuk oleh alam dan pengalaman selama berabad-abad. Ia bukan hanya soal budaya, tapi juga tentang bagaimana manusia hidup secara selaras dengan alam dan mengurangi kerugian ketika bencana datang.

Dengan menghidupkan dan menjaga kearifan lokal, kita tidak hanya melindungi warisan leluhur, tapi juga menjaga bumi dan memberi kehidupan yang lebih baik untuk anak-cucu kita kelak.

Seperti kata Mul Yono, “Alam takambang jadi guru.” Alam dan kearifan lokalnya adalah guru terbaik yang selalu siap membimbing kita.

Penutup

Menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, kearifan lokal memberikan solusi yang tidak hanya bijak tapi juga sangat relevan dan berkelanjutan. Melalui edukasi sederhana dan program-program nyata, kita dapat menghidupkan kembali nilai-nilai luhur nenek moyang, menjaga alam, dan membangun masyarakat yang tangguh.

Multiplikasi kearifan lokal bukan hanya tugas pemerintah atau organisasi saja, melainkan tanggung jawab bersama dari seluruh elemen masyarakat. Saat kita kembali belajar dari alam dan leluhur, kita sedang mengambil langkah pasti menuju masa depan yang lebih aman, lestari, dan manusiawi.

Batu, 16122025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PjS Kades Puncak Jeringo Tegaskan Dana Desa untuk Pembangunan, Bukan untuk Korupsi

Program Makan Bergizi Gratis Meluncur di Kabupaten Malang

YUA dan OK-OCE Dorong Evaluasi Kinerja Sekda Kota Batu