Pram: Pena di Bumi, Cahaya di Kegelapan
Dalam ruang sunyi terbuai waktu
Pram menulis bukan dari khayal semu
Bukan anggur manis di piala kaca
Atau bidadari surga dalam doa yang fana
Ia menjejak di tanah berdebu
Di mana jerit jiwa tak pernah suku
Menyulam kata dari peluh dan luka
Melawan gelap, tuk tegakkan makna
Muslim Statistik, Abangan dalam jiwa
Tak terikat ritual, namun penuh rasa
Penderitaan bagai lentera di malam gulita
Mengajarkannya hikmah hidup yang nyata
Dalam kesunyian, ia bermeditasi
Menyibak tabir misteri eksistensi
Dari ruang hening lahir wacana
Tentang kemanusiaan dan sejarah nyata
Pram, penulis jiwa dari ranah sosial
Menggenggam pena sebagai senjata moral
Menulis bukan sekadar hiburan fana
Namun perjuangan abadi di dunia yang luka
Di antara baris dan alur cerita
Tersembunyi doa yang tak bernada
Simfoni batin dalam kata-kata
Mengurai hidup, menembus duka
Pram, pahlawan kata dan nurani
Mengajarkan kita melihat harmoni
Bahwa dalam gelap dan penderitaan
Tersimpan cahaya penebusan kehidupan
Batu, 11122025
Komentar
Posting Komentar